Daerah

Dalam Pilbup Bondowoso, Kemungkinan Dua Kyai Akan Berkompetisi

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Setelah DPC PPP Kabupaten Bondowoso memunculkan nama Drs. KH. Salwa Arifin, konstelasi politik berubah drastis. Pasalnya, DPC PKB juga memunculkan KH. Abdul Hamid Wahid dalam Pilbup mendatang.

Keduanya, sama-sama pemangku Pondok Pesantren (Ponpes). Ra Hamid, sapaannya, Kepala Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo dan Kyai Salwa adalah Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum Tangsel Wetan Kecamatan Wonosari.

PKB dengan perolehan 16 suara, suara terbanyak dibanding Partai Politik (Parpol) lain sudah memutuskan untuk mengusung RaToh (Ra Hamid dan H. Tohari, Sag, Sekretaris DPC PKB Bondowoso, red).

Ra Hamid, disamping sebagai Kepala Ponpes Nurul Jadid juga sebagai Rektor Universitas Nurul Jadid (Unuja). Dan Ra Hamid merupakan anggota Majelis Keluarga dari sesepuh almarhum KH. Zaini Mun’im.

Kalau Kyai Salwa benar-benar dicalonkan oleh PPP, maka ‘pertarungan’ perebutan kekuasaan akan terulang kembali. Lima tahun yang lalu DaDa (PKB) melawan SaBar (PPP) yang dimenangkan oleh PPP.

Pilbup tahun 2024, gandengan Kyai Salwa belum jelas dan koalisinya juga belum diumumkan. Sementara PKB sudah memastikan akan mencalonkan RaToh sebagai kandidat dalam Pilbup mendatang.

Sekjen PPP Bondowoso, Barri Sahlawi Zain, mengatakan, PPP akan mencalonkan Kyai Salwa sebagai Bupati Bondowoso dalam Pilbup mendatang. Seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) PPP sudah satu suara.

“Kyai Salwa sudah berpengalaman menjadi Bupati dan Wakil Bupati. Dan dalam survey, baik yang dilakukan lembaga formal maupun non-formal, elektabilitas Kyai Salwa masih tinggi,” kata Sahlawi, sapaannya.

Disisi lain, Ketua PKB H. Ahmad Dhafir berkeyakinan, calon dari PKB akan memenangkan pertarungan. Sebab dari sisi kualitas, baik Ra Hamid maupun H. Tohari, kemampuannya sudah tidak diragukan lagi.

“Disamping dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) kandidat PKB mampu memanage birokrasi, juga akan melakukan komunikasi lintas Parpol dan dukungan dari para masyayih. Seperti Wali Songo, Sukorejo, Sumber Bunga, dan yang lainnya,” kata Dhafir, sapaannya. (Syamsul Arifin/Bernas).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button